MAKALAH MANAJEMEN PUSAT BELAJAR RAGAM POLA ORGANISASI
Manajemen
Pusat Sumber Belajar
“RAGAM POLA
ORGANISASI”
Diajukan
untuk memenuhi salah satu mata kuliah Manajemen PSB
Dosen
Pengampu : Yusuf Ridwan, S.Pd.I.,M.Pd
Disusun oleh
kelompok 3 :
·
Munawaroh
·
Sa’adah Tarbiyah
·
Ginan Aminullah
·
Noris Sutiawan
MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM (STAI) MUHAMMADIYAH
GARUT-CIKELET
2018-2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah
SWT atas rahmat serta karunia-Nya sehingga penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pusat Sumber Belajar.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Ragam Pola Organisasi
PSB, yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber informasi dan
referensi.
Pada
akhirnya penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, serta
masih banyak kekurangannya.Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang membangun bagi kelengkapan makalah ini.
Pameungpeuk, 17 Maret 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... ..i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ..ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... ..1
A.
Latar Belakang................................................................................................ ..1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................... ..1
C.
Tujuan Penulisan............................................................................................. ..1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... ..2
A.
Pola Terpusat................................................................................................... ..2
B.
Pola Terpisah................................................................................................... ..3
C.
Pola Hibryd..................................................................................................... ..4
BAB III PENUTUP............................................................................................ ..6
A.
Kesimpulan........................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... ..7
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sesuai dengan pembukuan Undang-undang Dasar
1945 alinea ke-4 menyatakan bahwa Negara bertujuan mencerdaskan kehidupan
Bangsa. Dalam upaya mewujudkan tujuan yang dimaksud, setiap warga Negara
memiliki hak untuk mendapatkan pengajaran (pasal 31 ayat 1 UUD 1945). Dan dalam
pasal 1 no 20 Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar”.
Kebijakan-kebijakan tersebut menjadi dasar
bagi lembaga pendidikan untuk menciptakan dan mengembangkan seluas-luasnya
sebuah konsep pendidikan yang sesuai dengan kemajuan jaman agar dapat bersaing
ditengah-tengah tantangan global
Pertumbuhan pusat sumber belajar merupakan
suatu kemajuan bertahap yang hanya terdiri dari media cetak yang kemudian perlu
dikembangkan melalui pola-pola organisasi pusat sumber belajar. Dengan semakin
meluasnya kemajuan dalam bidang komunikasi dan teknologi, dinamika proses
belajar dan sumber belajar yang bervariasi semakin diperlukan dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar dengan penekanan pada bahan pengajaran yang baru
melalui produksi audio visual digabung dengan perpustakaan yang melayani media
cetak, maka timbul pusat multimedia
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa
yang dimaksud dengan pola organisasi terpisah ?
b.
Apa
yang dimaksud dengan pola organisasi terpusat ?
c.
Apa
yang dimaksud dengan pola organisasi hybrid ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah
a.
Untuk mengetahui arti dari pola organisasi
terpisah
b.
Untuk mengetahui arti dari pola organisasi
terpusat
c.
Untuk mengetahui arti dari pola organisasi
hybrid
BAB II
PEMBAHASAN
Pola organisasi pusat sumber belajar pada
umumnya dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
1.
Pola terpusat (centralized organization)
2.
Pola terpisah (independen and decentralized)
3.
Kombinasi dari kedua pola tersebut (pola
hyrid)
Pola organisasi pusat sumber belajar tersebut
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Hal ini dapat diamati dalam
proses pelaksanaan tugas dan pelayanan serta tanggung jawab. Setiap pola
organisasi pusat sumber belajar menjalankan fungsinya masing-masing sesuai
dengan tugas dan wewenang yang dibebankan akan tetapi tidak lepas dari kontrol
yang di atasnya. Karna ketiga pola tersebut merupakan pola organisasi yang
saling berkaitan dalam hal pertanggung jawaban.
A. Pola Organisasi Terpusat
Pola organisasi pusat sumber belajar terpusat merupakan pola organisasi
yang menampung seluruh bagian unsur yang mempengaruhi proses pengelolaan dan
pelaksanaan sumber belajar. Mulai dari unsur pimpinan, sekretariat, bidang,
sampai pada unsur sarana dan peralatan ditampung dalam satu gedung artinya
lokasi tidak dipisahkan. Sehingga pengelolaanya berpusat pada satu lokasi atau
satu gedung. Namun dalam prosesnya mempunyai kelebihan dan kelemahan.
·
Kelebihan Pola Organisasi Terpusat
a) Secara fisik lokasi tidak terpisah. Seluruh
bagian, seksi, sekretariat, pimpinan, dan nara sumber berada dalam satu gedung.
b) Karena semua unsur pimpinan, pengelola,
sarana dan peralatan berada dalam satu gedung, maka sangat memudahkan
pengawasan prosedur kerja, penggunaan ruangan dan peralatan serta pengawasan
penggunaan keuangan.
c) Secara administratif hanya ada satu top
manager. Dengan demikian dapat dihindari hambatan birokrasi antar bagian atau
antar seksi. Demikian juga hanya ada satu laporan dari top manager ke atas
(pembantu rektor bidang akademis). Pada pola terpisah tiap bagian semuanya
melapor sendiri-sendiri kepada pembantu rektor bidang akademis.
d) Hubungan kerja makin erat dan saling
mendukung. Misalnya suatu produksi program televisi tidak bisa berproduksi
sendiri tanpa bantuan di bagian grafis, fotografi, film, dan audio.
e) Dengan demikian penggunaan dana, sarana,
peralatan, dan pelaksanaan administratif lebih efisien.
·
Kekurangan Pola Organisasi Terpusat
Mungkin gedung pusat PSB yang merupakan kumpulan dari media cetak,
peralatan, bahan, studio, laboratorium, ruang perkantoran bagian perbaikan
(teknisi) adalah suatu bangunan yang relatif besar dan berdiri sendiri. Oleh
karena itu, memerlukan lokasi tersendiri yang kadang-kadang terpisah dengan
ruang perkuliahan. Adanya jarak ini menimbulkan kesulitan, terutama dalam
melayani klien yang volume permintaanya sangat padat dan membutuhkan pelayanan
yang cepat.
B. Pola Organisasi Terpisah
Pola organisasi terpisah merupakan pola organisasi yang bersifat otonom
dalam hal mengelola pusat sumber belajar. Biasanya pola ini membidangi salah
satu bidang atau bagian sumber belajar artinya bertanggung jawab dalam bidang
tersebut. Pelayanan yang diberikan hanya menyangkut bidang sumber belajar yang
dibebankan. Dan gedung perkantorannya pun terpisah dengan kantor pusat. Hal ini
diberikan wewenamg untuk mengelola sumber belajar tersebut secara mandiri akan
tetapi dipertanggung jawabkan kepada atasannya atau kantor pusat. Dalam
prosesnya, pola organisasi pusat sumber belajar terpisah mempunyai beberapa
kelebihan dan kekurangan.
·
Kelebihan Pola Organisasi Terpisah
a) Tiap bagian berdiri sendiri (otonom),
dengan demikian tiap bagian bebas mengurus bagiannya sendiri tanpa terikat oleh
peraturan dari bagian lainnya. Misalnya bagian audio merupakan bagian yang
terpisah dari bagian televisi sekalipun berhubungan sangat erat.
b) Dapat melayani lebih leluasa dan lebih
akrab karena klien yang datang khusus bagian tersebut tidak sebanyak bila semua
bagian berada pada satu tempat yang sama.
c) Kemungkinan juga ruangan khusus bagian tersebut
dapat diatur sebaik mungkin sehingga ruangan lebih nyaman.
d) Dengan terpisah-pisahnya bagian-bagian
secara fisik maupun administratif maka bagian tersebut dapat ditempatkan
mendekati klien yang paling sering membutuhkan. Misalnya, pelayanan audio visual
ditempatkan di Jurusan Tekhnologi Pendidikan dan sebagainya.
·
Kekurangan Pola Organisasi Terpisah
a) Karena tiap bagian tempatnya
terpencar-pencar maka secara keseluruhan tambahan tenaga dan pengamanan yang
cukup
b) Jumlah anggaran yang disediakan secara keseluruhan
menjadi lebih banyak.
c) Terjadi tumpang tindih dalam tugas
d) Karena semua bagian ingin bebas mengatur
dirinya sendiri biasanya selalu berebut dana (competition in budget), karena
tiap bagian berdiri sendiri secara terpisah, baik administratif maupun fisik,
maka agak sulit dikontrol dan memerlukan tenaga pengamanan yang lebih banyak,
bahkan banyak yang tidak terjamin keamanannya.
C. Pola Hybrid
Pola ini adalah kombinasi dari pola terpisah dan pola terpusat. Karena
kedua pola terdahulu mengandung kelebihan dan kekurangan, maka pola hybrid ini
dapat diterapkan sebagai alternatif lain.
·
Kekurangan dari pola terpusat ialah mungkin gedung pusat sumber belajar
yang merupakan kumpulan dari media cetak, peralatan, bahan, dan studio,
laboratorium, ruang perkantoran, bagian perbaikan (teknisi) adalah suatu
bangunan yang relatif besar dan berdiri sendiri. Oleh karenanya tidak jarang
memerlukan lokasi tersendiri yang kadang-kadang terpisah dengan ruang
perkuliahan. Adanya jarak ini menimbulkan kesulitan, terutama dalam melayani
klien yang volume permintaannya sangat padat dan membutuhkan pelayanan yang
cepat.
Kesulitan inilah yang hendak diatasi oleh pola Hybrid ini. Pola hibrid
membenarkan sistem kerja pola terpusat tetapi tidak seluruhnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pola organisasi pusat sumber belajar pada
umumnya dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
1.
Pola terpusat (centralized organization)
2.
Pola terpisah (independen and decentralized)
3.
Kombinasi dari kedua pola tersebut (pola hyrid)
Pola organisasi pusat sumber belajar tersebut
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Hal ini dapat diamati dalam
proses pelaksanaan tugas dan pelayanan serta tanggung jawab. Setiap pola
organisasi pusat sumber belajar menjalankan fungsinya masing-masing sesuai
dengan tugas dan wewenang yang dibebankan akan tetapi tidak lepas dari kontrol
yang di atasnya. Karna ketiga pola tersebut merupakan pola organisasi yang
saling berkaitan dalam hal pertanggung jawaban.
DAFTAR PUSTAKA
http://pola
organisasi.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar
jika ada kesalahan mohon di komentar yang bersipat membangun, agar postingan ini dapat lebih baik dan bermanfaat kedepannya.